INILAH.COM, Jakarta - Dua kubu PSSI yang sebelumnya berseteru, kubu Djohar Arifin Husin dan La Nyalla Matalitti, menyatakan siap menaati nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani mereka sebelumnya.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Umum Komita Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman usai pertemuan tertutup bersama kedua kubu tersebut, di kantor KONI, Senin (11/6/2012). Menurut Tono, KONI akan mengawal implementasi MoU tersebut.
"Yang hadir dua kubu PSSI dan KPSI, kita sudah sepakat untuk taat pada MoU Kuala Lumpur," ujar Tono di kantornya disaksikan oleh kedua belah pihak.
Dalam MoU itu disepakati kedua belah pihak akan membentuk Join Committee (Komite Gabungan) yang berjumlah delapan orang. Sebanyak empat dari kubu Djohar dan sisanya dari kubu La Nyalla untuk merumuskan pelaksanaan Kongres PSSI, 24 September 2012 mendatang.
Menurut Tono, dalam pertemuan kali ini, disepakati KONI akan jadi penengah hingga terlaksananya kongres.
"Kami harap September nanti akan ada keputusan yang final. Nanti akan dikawal oleh KONI," tegas Tono.
Diungkapkan Tono, hal-hal yang akan diputuskan dalam kongres tersebut adalah soal asosiasi organisasi PSSI, Statuta PSSI, dan kepengurusan PSSI yang akan datang.
"Kita sepakat untuk mengawal MoU Kuala Lumpur. Kegiatan apa saja yang akan dilakukan nanti akan dirumuskan. Karena mungkin sebelum tanggal 24 September sudah ada keputusan yang sudah ada untuk dibawa ke kongres," tandas Tono.
Dalam pertemuan itu kubu PSSI pimpinan Djohar Arifin datang lebih dulu diwakili oleh Sekretaris Jenderal Tri Goestoro, Wakil Sekjen Hadiyandra, dan Waseksjen Bidang Luar Negeri Mursyid WK.
Sementara dari kubu PSSI versi KLB Ancol, hadir ketua umumnya, La Nyalla Mahmud Matalitti, Direktur PT Liga Indonesia Joko Driyono, Rahim Sukasah, Tony Apriliani, Tigor Shalomboboy, dan Aswan Karim.