7. Gas sarin
Pada tahun 1938, kimiawan Jerman Dr Gerhard Schrader menemukan gas sarin pertama kali. Saat ini, sarin diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB.
Sarin menyerang sistem saraf, awalnya hanya menyebabkan pilek dan sesak di dada kemudian korban mengalami kesulitan bernapas, menjadi mual, dan mulai meneteskan air liur. Korban terus kehilangan kendali atas semua fungsi tubuh, diikuti oleh kejang kejang dan koma. Jika penangkal tidak diberikan dengan cepat maka si korban akan mati secara tragis.
5. Agent Orange
Agent Orange adalah julukan yang diberikan untuk herbisida dan defolian yang digunakan oleh Militer Amerika Serikat dalam peperangan herbisida (herbicidal warfare) di Vietnam 1961 hingga 1971.
Tong-tong bergaris-garis oranye berukuran 55 galon AS, kira-kira adalah campuran 1:1 dari dua herbisida fenoksi dalam bentuk ester, 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) dan 2,4,5-trichlorophenoxyacetic acid (2,4,5-T).
Tong-tong bergaris-garis oranye berukuran 55 galon AS, kira-kira adalah campuran 1:1 dari dua herbisida fenoksi dalam bentuk ester, 2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) dan 2,4,5-trichlorophenoxyacetic acid (2,4,5-T).
Bila disemprotkan kepada tanaman-tanaman berdaun lebar, mereka merangsang pertumbuhan yang cepat dan tidak terkendali dan akhirnya merontokkan daun-daunnya.
Bila disemprotkan pada tanaman-tanaman seperti gandum atau jagung, ia secara selektif akan mematikan hanya tanaman-tanaman yang berdaun lebar di ladang ilalang dan membiarkan tanaman lainnya relatif tidak terpengaruh.
Bayangkan jika terkena manusia, Agent Orange dapat mengakibatkan risiko berbagai tipe kanker dan cacat genetis.
Bila disemprotkan pada tanaman-tanaman seperti gandum atau jagung, ia secara selektif akan mematikan hanya tanaman-tanaman yang berdaun lebar di ladang ilalang dan membiarkan tanaman lainnya relatif tidak terpengaruh.
Bayangkan jika terkena manusia, Agent Orange dapat mengakibatkan risiko berbagai tipe kanker dan cacat genetis.
4. Automatic Rifle
3. Guillotine
Guillotine menjadi terkenal pada Revolusi Perancis. Nama Guillotine diambil dari nama Joseph Ignace Guillotin (1738 - 1814), orang yang pertama kali menyarankan alat ini sebagai alat eksekusi. Pada tanggal 25 April 1792, Nicolas Jacques Pelletier adalah korban pertama guillotine. Secara total pada Revolusi Perancis puluhan ribu orang dieksekusi. Di Paris sendiri, diperkirakan 40.000 orang dibunuh dengan guillotine, antara lain Raja Louis XVI dan istrinya Marie Antoinette. Guillotine dirancang untuk membuat sebuah eksekusi semanusiawi mungkin dengan menghalangi sakit sebanyak mungkin. Terdakwa disuruh tidur tengkurap dan leher ditaruh di antara dua balok kayu di mana di tengah ada lubang tempat jatuhnya pisau. Pada ketinggian 7 meter, pisau dijatuhkan oleh algojo dan kepala terdakwa jatuh di sebuah keranjang di depannya. Pemenggalan kepala dengan guillotine hanya berlangsung beberapa detik saja. Eksekusi dengan guillotine kala itu menjadi tontonan umum, tetapi kemudian guillotine ditaruh di dalam penjara karena dianggap kejam. Terdakwa terakhir yang dihukum mati dengan alat ini adalah Hamida Djandoubi. Ia dieksekusi di Marseille pada tanggal 10 September 1977. 2. TNT |
1. Bom Atom
Bom atom adalah salah satu tipe reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusnah yang dahsyat. Sebuah bom mampu memusnahkan sebuah kota. Senjata nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran. Semasa Perang Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki dengan korban sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Pada masa itu daya ledak bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 ribuan ton. Sedangkan bom atom sekarang ini berdaya ledak lebih dari 70 jutaan ton. Masa fissile material (uranium yang diperkaya atau plutonium) dirancang mencapai supercritical mass. Untuk membentuk reaksi berantai adalah dengan menabrakkan sebutir bahan sub-critical terhadap butiran lainnya (the "gun" method), atau dengan memampatkan bulatan bahan sub-critical menggunakan bahan peledak kimia sehingga mencapai tingkat kepadatan beberapa kali lipat dari nilai semula. (the "implosion" method). |