4 Jenis Makanan Yang Sering Diperdebatkan

Siapapun tentunya setuju bahwa makanan atau minuman seperti ikan, produk susu, kedelai dan anggur mengandung nutrisi yang baik buat kesehatan. Banyak riset dan penelitian yang selalu mengaitkan jenis-jenis makanan ini dengan manfaatnya terutama dengan risiko mengidap suatu penyakit tertentu seperti jantung, kanker atau pun gangguan kesehatan lainnya.


Namun tak selamanya peneltiian dari empat jenis makanan ini selalu mendapat hasil positif. Ada kalanya sebuah riset menunjukkan hasil positif, dan tak jarang mengungkap hasil negatif atau kurang signifikan. Berikut ini adalah empat jenis makanan yang kerap mengundang perdebatan para ahli dalam hal menfaatnya buat tubuh Anda. Suatu hari makanan ini bisa jadi menyehatkan buat kesehatan, namun di hari lain ada yang mengklaim pengaruh tidak terlalu besar buat kondisi kesehatan Anda.

IKAN

Kabar lama : Menurut sebuah penelitian besar, kebiasaan memakan ikan beberapa kali dalam seminggu dapat membantu menurunkan risiko mengidap penyakit jantung — yakni lebih dari sekitar 30 persent 

Kabar baru :
 Telah luas diberitakan bahwa bukan ikannya yang membuat sehat, namun lebih kepada pola makan pemakan ikan secara keseluruhan yang mendorong kesehatan jantung. Sebuah riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology, menyatakan hal ini. 

Kenyataannya :
 Penelitian yang terbaru tersebut tidak menyangkal riset lain yang mendukung bahwa asam lemak omega-3 dalam ikan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, kata Nieca Goldberg, M.D., penulis The Women’s Healthy Heart Program. Omega-3 juga dapat meningkatkan mood Anda dan memperbaiki perkembangan otak pada bayi. Goldberg sendiri merekomendasikan untuk memakan dua hingga tiga porsi ikan setiap minggu (tetapi tidak lebih dari dua kali seminggu jika Anda hamil) guna mendapatkan manfaatnya.

SUSU
Kabar lama : Mengkonsumsi produk susu bisa membantu menurunkan berat badan. Diferensiasi produk-produk susu ini kecil, tetapi signifikan — Anda bisa menurunkan kadar lemak tubuh hingga 5 persen melalui diet produk susu, menurut sebuah studi yang dilakukan para ahli dari University of Tennessee. 

Kabar baru: Produk susu tidak menimbulkan dampak apapun terhadap penurunan berat badan sedikit pun, berdasarkan hasil riset termutakhir. Penemuan ini telah membuat Physicians Committee for Responsible Medicine (PCRM) — sebuah organisasi nonprofit yang mempromosikan riset yang etis dan efektif – meminta Federal Trade Commission untuk menghentikan dua iklan yang mempromosikan manfaat susu bagi program penurunan berat badan. 

Kenyataannya : Perdebatan ini telah terjebak dalam kepentingan politis : Studi yang dilakukan di University of Tennessee didanai oleh indsutri produk susu, dan PCRM memiliki pandangan yang cukup ekstrim mengenai nutrisi dan menganjurkan diet vegan (yang tentunya tidak memasukkan susu). Namun begitu, para ahli telah mengetahui bahwa kalsium dapat meningkatkan kadar kalsitrol, sejenis hormon yang menyebabkan tubuh Anda menyimpan lemak dalam jumlah sedikit, dan dampaknya akan semakin nyata bila kalsium diperoleh dari makanan ketimbang suplemen. “Anda harus tetap mengawasi asupan kalori,” ungkap Jill Fullerton-Smith, penulis buku The Truth About Food. “Namun saya butuh kalsium, dan jika produk susus mungkin juga dapat membantu menurunkan lemak ekstra, saya akan terus mengonsumsi yogurt rendah lemak sambil kita mengujinya melalui ilmu.”

ANGGUR
Kabar lama: Pertahankanlah kebiasaan mengonsumsi anggur merah karena itu bisa membantu mencegah penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer. Kandungan ajaibnya berupa anthocyanins — antioksidan yang ditemukan pada kulit anggur yang digunakan dalam pembuatan anggur merah — dapat mencegah kerusakan sel penyebab gangguan jantung. 

Kabar baru : Anggur putih mungkin sama sehatnya bagi jantung seperti halnya anggur merah. Daging anggur — yang digunakan pada pembuatan anggur merah dan putih — mengandung antioksidan yang sama kuatnya seperti pada kulit anggur, menurut hasil riset terbaru 

Kenyataannya : 
Riset lanjutan mengenai hal ini perlu terus dilakukan karena menurut Goldberg penelitian ini tampaknya masih bersifat asumsi . Yang menarik, penelitian lainnya telah mengungkapkan bahwa bir dan minuman keras pun punya manfaat yang sama untuk kesehatan. Hal ini mengindikasikan bahwa mungkin alkohol-lah yang membuat tubuh lebih sehat. Namun begitu, jangan menjadikan ini sebagai alasan untuk mengonsumsi secara berlebihan. Satu atau dua takar alkohol setiap hari mungkin saja bisa menyehatkan; tapi lebih dari itu dapat menimbulkan dapak buruk buat tubuh Anda.

KEDELAI
Kabar lama: Kedelai adalah sebuah makanan luar biasa atau superfood. Makanan ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung , kanker, dan lainnya. Kedelai pertamakali mendapat sorotan ketika para peneliti menghubungkannya dengan rendahnya kasus penyakit jantung di antara warga Asia yang gemar menjalani diet kaya kedelai. Kedelai makin dikenal di AS pada1999 ketika FDA mengizinkan label makanan memuat klaim bahwa 25 gram protein kedelai dapat mengurangi risiko mengalami penyakit jantung. 

Kabar baru:
 Kedelai hanya berdampak kecil buat kesehatan jantung, kanker, atau kesehatan reproduksi, menurut hasil sebuah tinjauan terhadap 200 jenis riset 

Kenyataannya :
 Kedelai adalah makanan yang kaya akan kalsium dan protein serta mengandung lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated) yang baik buat jantung. Tetapi para ahli mengatakan bahwa mengonsumsi lebih banyak kedelai tidak akan secara signifikan menurunkan risiko Anda mengidap penyakit — kecuali jika Anda memilih kedelai ketimbang makanan lain yang kaya akan lemak jenuh yang tidak sehat.
Sumber :

Artikel Terkait

Copyright 2011 ISENG ISENG BACA