Akhirnya Keganasan Semut Argentina Mendapat Tandingannya

Semut Argentina dikenal sangat tangguh diantara semut-semut lainnya di dunia. Jenis semut ini telah menyebar ke seluruh dunia, terutama melalui kapal-kapal pengirim gula dari Argentina.

Dimana mereka singgah, semut Argentina selalu menjadi raja dengan mengalahkan jenis semut asli setempat. Dalam setiap 'peperangan' dengan semut-semut asli di tempat barunya, semut Argentina selalu menjadi pemenangnya.

http://www.upi.com/story/image/fs/13074949782522/bc-us-antwarfare.jpg
Semut musim dingin (kiri) - Semut Argentina (kanan)

Bahkan, di California, semut Argentina dinyatakan sebagai hama karena ulahnya yang selalu merusak tanaman jeruk para petani.

Namun, kegarangan dan kehebatan semut-semut Argentina itu belakangan mendapat tandingan dari spesies semut lainnya. Dia adalah 'semut musim dingin'. Semut ini belakangan diketahui mampu menakhlukkan semut Argentina itu.

Semut musim dingin ini memiliki kemampuan beradaptasi lebih baik dengan cuaca yang sangat dingin dari pada serangga lainnya. Mereka membuat racun dalam kelenjar di perut untuk beradaptasi dengan lingkungan dinginnya. Kelenjar itu mengeluarkan obat ketika berada di bawah tekanan ekstrim.

Dari hasil penelitian, ternyata racun yang dikeluarkan oleh semut musim dingin ini mampu 'menjinakkan' semut Argentina. Satu tetes kecil racun semut musim dingin, mampu mengakhiri hidup semut Argentina. Dari percobaan laboratorium, pengujian racun memiliki tingkat membunuh 79 persen.

"Ini adalah kasus pertama kali terdokumentasi dengan baik. Dimana spesies asli yang berhasil melawan semut Argentina," kata Deborah M. Gordon, seorang profesor biologi di Stanford sebagaimana dilansir oleh upi.com.

Mahasiswa Gordon inilah yang pertama kali melihat semut-semut musim dingin ini mengeluarkan racunnya. "Pada awalnya, saya tidak percaya," kata dia.

"Ini adalah sekelompok semut yang tidak memiliki penyengat dan Anda tidak melihat mereka bertindak agresif, namun para siswa mampu menunjukkan dengan sangat jelas bahwa semut ini tidak hanya menggunakan racun, tapi kapan mereka menggunakannya, bagaimana mereka menggunakannya dan apa dampaknya."

Sumber :
teknologi.vivanews.com

Artikel Terkait

Copyright 2011 ISENG ISENG BACA