INILAH.COM, Jakarta - Tren uang elektronik (e-Money) nampaknya sedang marak di tanah air. Kini, selain oleh bank, pasar mikro ini juga mulai dilirik operator.
"Pengiriman uang tak perlu lagi harus punya rekening bank. Traksaksi melalui e-Money bisa lebih aman, cepat dan nyaman," kata GM M-Finance XL Yessie D. Yosetya di peluncuran XL Tunai di Jakarta, Senin (18/6).
Yessie menyebutkan, banyaknya perantau yang merantau ke kota-kota besar menjadi dasar pembuatan bisnis baru ini. Berdasar survei BPS terbaru, di Jabodetabek ada 10 juta orang yang datang untuk merantau.
Di Bandung terdapat sekitar satu juta perantau, Surabaya ada 900 ribu, Samarinda 300 ribu dan di Balikpapan terdapat sekitar 200 ribu perantau.
"Para perantau ini biasa mengaku kesulitan mengirim uang ke kampung. Selain itu, biaya mengirim uang di kantor pos terbilang mahal jika nominal yang dikirim dalam jumlah kecil dan kantor pos tak bisa diakses sewaktu-waktu," katanya.
Menurut Direktur Teknologi, Content & New Business XL Dian Siswarini, pasar mikro yang digarap ini merupakan sektor yang belum tergarap bank di mana besarnya mencapai 12%.
Untuk proyek awal, daerah tujuan adalah Jawa Tengah dan jangkauan hingga kecamatan, kata Yessie. Untuk mendukung proyek ini, operator ini merekrut lebih dari 100 agen untuk pengambilan uang dan dua ribu lebih untuk pengisian uang.
"Sejauh ini, transaksi masih didominasi untuk beli pulsa dan belanja online," ungkapnya. Untuk saat ini, sudah ada 70 ribu pelanggan. Hingga akhir tahun, kami menargetkan pertambahan pelanggan hingga 150 ribu pengguna layanan digital, katanya.
Untuk keamanan, transaksi pelanggan yang tak terdaftar dibatasi hingga Rp1 juta dan tak dapat diuangkan. Sedangkan untuk pelanggan terdaftar, sesuai peraturan BI, batas mencapai Rp5 juta dan dapat diuangkan. [ikh]